Kamis, 20 Maret 2014

metode penelitian kualitatif


STRATEGI PEMBELAJARAN PAIKEM

Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu : Zaenal Khafidzin, M.Ag









Disusun Oleh :
1.                      M. Khoirul Mufti                    (112088)
2.                      Irma Ariyanti                          (112102)
3.                      Dzawil Uliyana                       (112107)




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TARBIYAH/PAI
2014

BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang
Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktivitas, kreatifitas, dan kearipan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan, secara efektif dan menyenangkan.
Dalam hal ini guru harus bisa memilih ataupun menentukan strategi yang tepat dalam pembelajaran, baik itu dalam penggunaan media pembelajaran, metode mengajar, ataupun yang lainnya yang dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. Perlulah suatu strategi pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam penguasaan kompetensi-kompetensi  yang ada menuju kesuksesan belajar.
Oleh karena itu, guru harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai jenis-jenis belajar dan dapat menciptakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM). Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai strategi pembelajaran PAIKEM.

B.        Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran PAIKEM?
2.      Bagaimana prosedur-prosedur yang dilakukan dalam PAIKEM?
3.      Apa saja model-model dari strategi pembelajaran PAIKEM?








BAB II
PEMBAHASAN


A.    Strategi Pembelajaran PAIKEM
Strategi pembelajaran PAIKEM merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Yang dimaksudkan disini yaitu dengan strategi karena bidang garapannya tertuju bagaimana cara pengorganisasian, menyampaikan, dan mengelola pembelajaran.[1]
PAIKEM disini meruakan sinonim dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menarik atau Menyenangkan. Sinonim dari PAIKEM tersebut, secara singkat diuraikan berikut ini:
1.      Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktifitas peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas  dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya .[2] Aktif disini adalah memosisikan guru sebagai orang yang menciptakan suasana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sedangkan siswa sebagai peserta belajar yang harus aktif. Dalam proses pembelajaran terdapat interaktif antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan lainnya. Dengan begitu, siswa tidak terbebani secara perseorangan dalam memecahkan suatu masalah, akan tetapi mereka dapat saling bertanya dan berdiskusi.
2.      Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif merupakan strategi pembelajaran yang mendorong aktivitas belajar. Maksud dari inovatif adalah di dalam pembelajaran terdapat hal-hal yang baru. Guru disini tidak tergantung pada materi pembelajaran, tetapi guru juga dapat menemukan hal-hal baru yang sangat cocok dan relevan dengan masalah yang sedang dipelajari siswa. Begitu juga dengan siswa, dapat menemukan caranya sendiri untuk menemukan atau memperdalam yang sedang ia pelajari.

3.      Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran kreatif merupakan strategi yang mendorong siswa untuk lebih bebas mempelajari makna yang dia pelajari. Pembelajaran ini mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Guru disini dimaksudkan agar menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Strategi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa.
4.      Pembelajaran Efektif
Pembelajaran dikatakan efektif  jika mampu memberikan pengalaman yang baru, membentuk kompetensi peserta didik, dan mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal.[3] Tujuan yang disusun adalah kompetensi dasar, indikator, dan tujuan perlu mempertimbangkan karakteristik siswa. Dengan begitu, sebelum menerapkan strategi ini, terlebih dahulu siswa dilakukan analisis karakteristik.  Agar dalam proses pembelajaran tercipta suasana yang kondusif, karena ketika guru memberikan pembelajaran telah terbekali dengan karakteristik siswa yang menjadi dasar penetapan metode dan penggunaan media pembelajaran.
5.      Pembelajaran Menarik
Muara dari semua strategi pembelajaran yaitu bagaimana proses pembelajaran itu bisa berjalan dengan baik dan menarik atau menyenangkan bagi peserta didik. Kemenarikan pembelajaran adalah ukuran keberhasilan yang indikatornya makin lama seseorang belajar, maka semakin tertarik dia belajar sesuatu atau semakin memperdalam belajar. Strategi ini tidak akan berjalan, manakala tanpa dibarengi dengan penyiapan suasana pembelajaran yang mendorong siswa akan memperdalam apa yang ia pelajari. Seorang guru yang baik, akan memposisikan sebagai fasilitator belajar.[4]

B.     Prosedur-Prosedur Yang Dilakukan PAIKEM
Dalam pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menarik atau menyenangkan dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1.      Pemanasan dan Apersepsi
Pemanasan dan apersepsi perlu dilakukan untuk menjajagi pengetahuan peserta  didik, memotivasi peserta didik dengan menyajikan materi yang menarik, dan mendorong mereka untuk mengetahui berbagai hal baru. Pemanasan dan apersepsi ini dapat dilakukan sebagai berikut:
a.       Mulailah pembelajaran dengan hal-hal yang diketahui dan dipahami peserta didik.
b.      Motivasi peserta didik dengan bahan ajar yang menarik dan berguna bagi kehidupan mereka.
c.       Gerakkan peserta didik agar tertarik dan berminat untuk mengetahui hal-hal baru.
2.      Eksplorasi
Tahap eksplorasi merupakan kegiatan pembelajran untuk mengenalkan bahan dan mengaitkannya dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik. Hal ini dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut:
a.       Perkenalkan materi standard dan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik.
b.      Kaitkan materi standar dan kompetensi dasar yang baru dengan pengetahuan dan kompetensi dasar yang sudah dimiliki oleh peserta didik.
c.       Pilihlah metode yang tepat, dan gunakan secara bervariasi untuk meningkatkan penerimaan peserta didik terhadap materi standar  dan kompetensi baru.
3.      Konsolidasi Pembelajaran
Konsolidasi merupakan kegiatan untuk mengaktifkan peserta didik dalam pmbentukan kompetensi, dengan mengaitkan kompetensi dengan kehidupan peserta didik. Konsolidasi pembelajaran ini dapat dilakukan sebagai berikut:
a.       Libatkan peserta didik secara aktif dalam menafsirkan dan memahami materi standard dan kompetensi baru.
b.      Libatkan peserta didik secara aktif dalam proses pemecahan masalah (problem solving).
c.       Letakkan penekanan pada kaitan struktural, yaitu kaitan antara materi standar dan kompetensi baru dengan berbagai aspek kegiatan dan kehidupan dalam lingkungan masyarakat.
d.      Pilihlah metode yang paling tepat sehingga materi standar dapat diproses menjadi kompetensi peserta didik.

4.      Pembentukan Kompetensi, Sikap, dan Perilaku
Pembentukan kompetensi, sikap, dan perilaku ini dapat dilakukan peserta didik sebagai berikut:
a.       Doronglah peserta didik untuk menerapkan konsep, pengertian, dan kompetensi yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari.
b.      Praktekkan pembelajaran secara langsung, agar peserta didik dapat membangun kompetensi, sikap, dan perilaku baru dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pengertian yang dipelajari.
c.       Gunakan metodologi yang tepat agar terjadi perubahan kompetensi, sikap, dan perilaku peserta didik.
5.      Penilaian
Dalam tahap penilaian terhadap peserta didik, dapat dilakukan sebagai berikut:
a.       Kembangkan cara-cara untuk menilai hasil pembelajaran peserta didik.
b.      Gunakan hasil penilaian tersebut untuk menganalisis kelemahan atau kekurangan peserta didik dan masalah-masalah yang dihadapi guru dalam memberikan kemudahan kepada peserta didik.
c.       Pilihlah metode yang paling tepat sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
C.    Model-Model Pembelajaran PAIKEM
Model-model atau metode pembelajaran PAIKEM yaitu:
a)      Model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran aktif yaitu:
1.      Metode Pembelajaran dengan Audio Visuals
Metode pembelajaran yang menggunakan audio visual dapat memberikan dimensi lain pada pembelajaran dan selain itu materi tersebut efektif menjangkau pembelajar dengan gaya belajar yang berbeda-beda.
2.      Metode Curah Pendapat
Metode curah pendapat juga digunakan dalam strategi pembelajaran yang aktif. Metode ini sangat efektif untuk mengetahui apa yang telah diketahui oleh siswa.
3.      Metode Studi Kasus
Metode studi kasus ini dengan memanfaatkan situasi atau kasus yang dapat memberikan siswa pembelajaran bermakna dan bermanfaat.
4.      Metode Demonstrasi
Metode ini bersentuhan dengan bagaimana siswa memperagakan sesuatu.

5.      Metode Penemuan
Metode penemuan ini merupakan strategi pembeajaran di mana siswa didorong untuk menemukan sendiri pengetahuan atau konsep baru. 
6.      Metode Jigsaw
Metode jigsaw`adalah metode yang menghendaki siswa belajar melalui kelompok. Metode ini mendorong kerja sama dalam kelompok.
7.      Metode Kegiatan Lapangan
Metode ini berusaha menelusuri dan menginvestigasi masalah tertentu dilapangan.
8.      Metode Ceramah
Metode ini menghendaki siswa harus mendapat informasi yang sama dalam jumlah yang banyak.
9.      Metode Diskusi Kelompok
Metode yang menghendaki agar siswa dan guru serta siswa dengan siswa lainnya terjadi interaksi dan saling tukar pengalaman dan informasi dalam memecahkan masalah.
10.  Metode Pembicara Tamu
Metode ini menghendaki untuk mendapatkan informasi lain di luar konteks yang telah disiapkan guru. Pembicara tamu biasanya sudah siap dengan berbagai pengalaman yang pernah dia peroleh.
11.  Metode Tulis Berantai
Metode ini ditujukan untuk mendapatkan informasi yang terstruktur dari sumber yang berbeda.
12.  Metode Debat
Metode ini dirancang untuk memecahkan masalah dari sudut pandang yang berbeda, biasanya menghadirkan beberapa ahli.
13.  Metode Bermain Peran
Metode ini sengaja dirancang untuk memecahkan masalah yang diawali kasus, lalu ada yang berperan sesuai kasus untuk menyelesaikan masalah tersebut.
14.  Metode Simulasi
Metode ini untuk bertindak atau mencoba suatu kondisi yang sebenarnya akan terjadi atau dilakukan.
15.  Metode Tugas Proyek
Ini digunakan untuk mengetahui suatu kondisi tertentu dan langsung terjun ke lapangan.
16.  Metode Presentasi
Ini menjadikan siswa berusaha memberikan gambaran umum tentang sesuatu yang mereka telah bahas.
17.  Metode Penilaian Sejawat
Metode ini merupakan kegiatan untuk saling memberikan penghargaan dan masukan atas hasil karya teman sendiri.
18.  Metode Bola Salju
Ini memberikan kesempatan individu untuk berpendapat, kemudian dipadukan secara berpasangan, kelompok, dan mendapatkan pandangan dari seluruh siswa.
19.  Metode Kunjung Karya
Metode ini mendorong siswa mengetahui apa yang telah dikerjakan temannya.
b)      Beberapa model pembelajaran inovatif dan pendekatannya, yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu:
1.      Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Model pembelajaran kooperatif dapat digunakan untuk mengerjakan materi yang kompleks dan dapat membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi sosial dan hubungan antara manusia. STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, kerja tim, kuis, skor perbaikan individu, dan penghargaan tim. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD membutuhkan persiapan mantap, yakni:
a.        Perangkat pembelajaran
b.      Membentuk kelompok kooperatif
c.       Menentukan skor awal
d.      Pengaturan tempat duduk
e.       Kerja kelompok.
2.      Model Pembelajaran Strategi KWL
KWL merupakan kepanjangan dari know yang berarti mengetahui, want yang berarti ingin, dan learn yang berarti belajar. Jadi, strategi KWL merupakan suatu strategi yang dapat membuat anak berpikir tentang apa yang diketahui tentang suatu topik.
3.      Model Pembelajaran Group Investigation
Model ini merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit daripada pendekatan yang berpusat pada guru. Pendekatan ini juga mengajarkan siswa ketrampilan komunikasi dan proses kelompok yang benar.
4.      Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model ini salah satu pendekatan dalam pembelajaran kooperatif di mana dalam penerapannya siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok, tiap kelompok terdiri atas tim ahli sesuai dengan pertanyaan yang disiapkan guru maksimal lima pertanyaan sesuai dengan jumlah tim ahli.
5.      Strategi Pembelajaran Langsung
Pembelajaran ini dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan, da kerja kelompok. Ini digunakan untuk menyampaikan  pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa.
6.      Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Pembelajaran denngan model seperti ini, peserta didik dilatih berpikir tingkat tinggi dan mengembangkan kepribadian lewat masalah dalam kehidupan sehari-hari.
7.      Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview,Question, Read, Reflect, Recite, review)
Strategi ini merupakan salah satu badian elabrasi. Elaborasi adalah proses penambahan penilaian, sehingga informasi baru akan lebih bermakna. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang dibaca.
8.      Model Pembelajaran Directed Reading Activity
Model ini dimaksudkan agar siswa mempunyai tujuan membaca yang jelas, dengan menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipelajari siswa sebelumnya, untuk membangun pemahamannya.
9.      Model Pembelajaran Cooperatif Integratedreading and Composition
Model ini dikembangkan untuk meningkatkan kesempatan siswauntuk membaca dengan keras dan menerima umpan balik dari kegiatan  membacamereka, dengan membuat para siswa membaca untuk teman ssatu timnya denggan melatih mereka mengenai salling merespons kegiatan membaca mereka.
10.  Model Pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
SQ3R ini membentuk kebasaan siswa berkonsentrasi dalam membaca, melatih kemampuan membaca cepat, melatih daya peramalan berkenaan dengan isi bacaan dan mengembangkan kemampuan membaca kritis.
c)      Dalam pembelajaran kreatif, disini guru dituntut harus sekreatif mungkin dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didiknya agar tidak membosankan ,yaitu dengan cara:
1.      Seorang guru dapat melakukan kegiatan berbagai gagasan dan ide serta pengalaman.
2.      Guru harus menerapkan sistem yang bervariasi, seperti halnya meningkatkan budaya untuk membaca, tidak hanya menghafal terus menerus.
3.      Guru dapat mendalami psikologi siswa agar dapat memahami siswanya.
4.      Guru perlu berpikir secara antisipatif dan proaktif.
5.      Wawasan guru tidak hanya terjebak dalam buku teks semata.
6.      Meningkatkan kemampuan berbahasa dalam bentuk berpidato atau ceramah untukmasyarakat.
7.      Menyempatkan diri untuk menulis artikel-artikel.
d)     Usaha pembelajar dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila:
1.      Diketahuisecara cepat factor-faktor yang dapat menunjang terciptanyya kondisi yang enguntungkan dalam proses pembelajaran.
2.      Masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbuldan dapat merusak iklim pembelajaran.
3.      Dikuasaiya berbagaipendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalaah mana suatu pendekatan digunakan.[5]
Terdapat tujuh indikator yang dapat menunjukkan pembelajaran yang efektif:
1.      Pengorganisasian materi yang baik
2.      Komunikasi yang efektif
3.      Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran
4.      Sikap positif terhadap siswa
5.      Pemberian nilai yang adil
6.      Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran
7.      Hasil belajar siswa yang baik


e)      Model Pembelajaran yang Menarik atau Menyenangkan
Model pembelajaran yang menarik adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa. Model-model pembelajaran menarik atau menyenangkan yaitu:
1.      Model Role Playing dalam Aktivitas Pembelajaran
Model ini digunakan apabila pelajaran dimaksudkan untuk menerangkan suatu peristiwa yang di dalamnya menyangkut orang banyak, melatih anak-anak agar mereka mampu menyelesaikan masalah-masalah sosial-psikologi, melatih agar anak-anak agar mereka dapat bergaul dan memberi kemungkinan bagi pemahaman terhadap orang lain beserta masalahnya.
2.      Model Pembelajaran Creative Problem Solving
Model pembelajaran ini melakukan pemusatan pada pembelajaran dan ketrampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan.
3.      Model Group Investigation
Model ini memberikan kebebasan kepada pembelajar untuk berpikir secar analitis, kreatif, reflektif, dan produktif.
Yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran menarik adalah:
1.      Memahami sifat yang dimiliki anak
2.      Mengenal anak secara perseorangan
3.      Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
4.      Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah.
5.      Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6.      Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7.      Memberikan umpan balik yang baik untuk meningatkan kegiatan belajar
8.      Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

                                                                                                                                     




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Strategi pembelajaran PAIKEM merupakan suatu srategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk membantu proses belajar mengajar, agar apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran dapat terpenuhi. Adapun PAIKEM sendiri adalah Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menarik atau Menyenangkan. Oleh karena itu hendaknya guru memilki informasi yang lebih tentang strategi pembelajarn tersebut, karena  untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pembelajaran diperlukan suatu penyampaian yang tidak hanya sesuai dengan apa yang harus disampaikan tetapi juga metode apa yang kiranya dapat menunjang pembelajaran dengan baik.
Dalam makalah ini telah dibahas tentang apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran PAIKEM, prosedur-prosedur yang dapat dilakukan dalam PAIKEM, dan model-model dari PAIKEM itu sendiri. Dengan demikian kita sebagai calon pendidik diharap mampu mendidik peserta didik dengan baik dan dapat menerapkan strategi pembelajaran PAIKEM ini guna mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam proses belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

E.  Mulyasa, 2009, Kurikulum Yang Disempurnakan, Cet.III, Remaja Rosdakarya: Bandung
Bandung.Hamzah B. Uno, Nurdin Muhammad, 2012, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, Bumi Aksara: Bandung.
Martinis Yamin, 2013, Paradigma Baru Pembelajaran, Anggota IKAPI: Jakarta.





[1] Hamzah B. Uno dan  Nurdin Mohammad. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Hal:10
[2] E. Mulyasa. Kurikulum Yang Disempurnakan. Hal: 191
[3] E. Mulyasa. Ibid. Hal:193
[4] Hamzah B. Uno dan  Nurdin Mohammad. Op. Cit. Hal:15
[5] Martinis Yamin. Paradigma Baru Pembelajaran. Hal:41