STRATEGI
PEMBELAJARAN PAIKEM
Makalah
Disusun Guna
Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Strategi
Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu : Zaenal
Khafidzin, M.Ag
Disusun Oleh :
1.
M. Khoirul Mufti (112088)
2.
Irma Ariyanti (112102)
3.
Dzawil Uliyana (112107)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TARBIYAH/PAI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran
merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktivitas, kreatifitas, dan
kearipan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai
dengan rencana yang telah diprogramkan, secara efektif dan menyenangkan.
Dalam hal ini guru
harus bisa memilih ataupun menentukan strategi yang tepat dalam pembelajaran,
baik itu dalam penggunaan media pembelajaran, metode mengajar, ataupun yang
lainnya yang dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. Perlulah suatu
strategi pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam penguasaan
kompetensi-kompetensi yang ada menuju
kesuksesan belajar.
Oleh karena itu,
guru harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai jenis-jenis belajar dan
dapat menciptakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan
(PAIKEM). Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai strategi pembelajaran
PAIKEM.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan strategi pembelajaran PAIKEM?
2.
Bagaimana
prosedur-prosedur yang dilakukan dalam PAIKEM?
3.
Apa saja model-model
dari strategi pembelajaran PAIKEM?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Strategi Pembelajaran PAIKEM
Strategi
pembelajaran PAIKEM merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran. Yang dimaksudkan disini yaitu dengan strategi karena
bidang garapannya tertuju bagaimana cara pengorganisasian, menyampaikan, dan
mengelola pembelajaran.[1]
PAIKEM
disini meruakan sinonim dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
dan Menarik atau Menyenangkan. Sinonim dari PAIKEM tersebut, secara singkat diuraikan
berikut ini:
1. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran
aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktifitas
peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk
dibahas dan dikaji dalam proses
pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang
dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya .[2]
Aktif disini adalah memosisikan guru sebagai orang yang menciptakan suasana
belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sedangkan siswa
sebagai peserta belajar yang harus aktif. Dalam proses pembelajaran terdapat
interaktif antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan lainnya. Dengan
begitu, siswa tidak terbebani secara perseorangan dalam memecahkan suatu
masalah, akan tetapi mereka dapat saling bertanya dan berdiskusi.
2. Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran
inovatif merupakan strategi pembelajaran yang mendorong aktivitas belajar.
Maksud dari inovatif adalah di dalam pembelajaran terdapat hal-hal yang baru.
Guru disini tidak tergantung pada materi pembelajaran, tetapi guru juga dapat
menemukan hal-hal baru yang sangat cocok dan relevan dengan masalah yang sedang
dipelajari siswa. Begitu juga dengan siswa, dapat menemukan caranya sendiri
untuk menemukan atau memperdalam yang sedang ia pelajari.
3. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran
kreatif merupakan strategi yang mendorong siswa untuk lebih bebas mempelajari
makna yang dia pelajari. Pembelajaran ini mampu menghasilkan sesuatu untuk
kepentingan dirinya dan orang lain. Guru disini dimaksudkan agar menciptakan
kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan
siswa. Strategi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa.
4. Pembelajaran Efektif
Pembelajaran dikatakan
efektif jika mampu memberikan pengalaman
yang baru, membentuk kompetensi peserta didik, dan mengantarkan mereka ke tujuan
yang ingin dicapai secara optimal.[3] Tujuan
yang disusun adalah kompetensi dasar, indikator, dan tujuan perlu
mempertimbangkan karakteristik siswa. Dengan begitu, sebelum menerapkan
strategi ini, terlebih dahulu siswa dilakukan analisis karakteristik. Agar dalam proses pembelajaran tercipta
suasana yang kondusif, karena ketika guru memberikan pembelajaran telah
terbekali dengan karakteristik siswa yang menjadi dasar penetapan metode dan
penggunaan media pembelajaran.
5. Pembelajaran Menarik
Muara dari semua
strategi pembelajaran yaitu bagaimana proses pembelajaran itu bisa berjalan
dengan baik dan menarik atau menyenangkan bagi peserta didik. Kemenarikan
pembelajaran adalah ukuran keberhasilan yang indikatornya makin lama seseorang
belajar, maka semakin tertarik dia belajar sesuatu atau semakin memperdalam
belajar. Strategi ini tidak akan berjalan, manakala tanpa dibarengi dengan
penyiapan suasana pembelajaran yang mendorong siswa akan memperdalam apa yang
ia pelajari. Seorang guru yang baik, akan memposisikan sebagai fasilitator
belajar.[4]
B.
Prosedur-Prosedur Yang Dilakukan PAIKEM
Dalam
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menarik atau menyenangkan
dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Pemanasan dan Apersepsi
Pemanasan dan apersepsi
perlu dilakukan untuk menjajagi pengetahuan peserta didik, memotivasi peserta didik dengan
menyajikan materi yang menarik, dan mendorong mereka untuk mengetahui berbagai
hal baru. Pemanasan dan apersepsi ini dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Mulailah pembelajaran dengan hal-hal
yang diketahui dan dipahami peserta didik.
b. Motivasi peserta didik dengan bahan ajar
yang menarik dan berguna bagi kehidupan mereka.
c. Gerakkan peserta didik agar tertarik dan
berminat untuk mengetahui hal-hal baru.
2. Eksplorasi
Tahap eksplorasi
merupakan kegiatan pembelajran untuk mengenalkan bahan dan mengaitkannya dengan
pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik. Hal ini dapat ditempuh dengan
cara sebagai berikut:
a. Perkenalkan materi standard dan
kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik.
b. Kaitkan materi standar dan kompetensi
dasar yang baru dengan pengetahuan dan kompetensi dasar yang sudah dimiliki
oleh peserta didik.
c. Pilihlah metode yang tepat, dan gunakan secara
bervariasi untuk meningkatkan penerimaan peserta didik terhadap materi
standar dan kompetensi baru.
3. Konsolidasi Pembelajaran
Konsolidasi
merupakan kegiatan untuk mengaktifkan peserta didik dalam pmbentukan
kompetensi, dengan mengaitkan kompetensi dengan kehidupan peserta didik.
Konsolidasi pembelajaran ini dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Libatkan peserta didik secara aktif
dalam menafsirkan dan memahami materi standard dan kompetensi baru.
b. Libatkan peserta didik secara aktif
dalam proses pemecahan masalah (problem
solving).
c. Letakkan penekanan pada kaitan struktural,
yaitu kaitan antara materi standar dan kompetensi baru dengan berbagai aspek
kegiatan dan kehidupan dalam lingkungan masyarakat.
d. Pilihlah metode yang paling tepat
sehingga materi standar dapat diproses menjadi kompetensi peserta didik.
4. Pembentukan Kompetensi, Sikap, dan
Perilaku
Pembentukan
kompetensi, sikap, dan perilaku ini dapat dilakukan peserta didik sebagai
berikut:
a. Doronglah peserta didik untuk menerapkan
konsep, pengertian, dan kompetensi yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Praktekkan pembelajaran secara langsung,
agar peserta didik dapat membangun kompetensi, sikap, dan perilaku baru dalam
kehidupan sehari-hari berdasarkan pengertian yang dipelajari.
c. Gunakan metodologi yang tepat agar terjadi
perubahan kompetensi, sikap, dan perilaku peserta didik.
5. Penilaian
Dalam tahap
penilaian terhadap peserta didik, dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Kembangkan cara-cara untuk menilai hasil
pembelajaran peserta didik.
b. Gunakan hasil penilaian tersebut untuk
menganalisis kelemahan atau kekurangan peserta didik dan masalah-masalah yang
dihadapi guru dalam memberikan kemudahan kepada peserta didik.
c. Pilihlah metode yang paling tepat sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai.
C.
Model-Model Pembelajaran PAIKEM
Model-model
atau metode pembelajaran PAIKEM yaitu:
a) Model pembelajaran yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran aktif yaitu:
1. Metode Pembelajaran dengan Audio Visuals
Metode
pembelajaran yang menggunakan audio visual dapat memberikan dimensi lain pada
pembelajaran dan selain itu materi tersebut efektif menjangkau pembelajar dengan
gaya belajar yang berbeda-beda.
2. Metode Curah Pendapat
Metode curah
pendapat juga digunakan dalam strategi pembelajaran yang aktif. Metode ini
sangat efektif untuk mengetahui apa yang telah diketahui oleh siswa.
3. Metode Studi Kasus
Metode studi
kasus ini dengan memanfaatkan situasi atau kasus yang dapat memberikan siswa
pembelajaran bermakna dan bermanfaat.
4. Metode Demonstrasi
Metode ini
bersentuhan dengan bagaimana siswa memperagakan sesuatu.
5. Metode Penemuan
Metode penemuan
ini merupakan strategi pembeajaran di mana siswa didorong untuk menemukan
sendiri pengetahuan atau konsep baru.
6. Metode Jigsaw
Metode
jigsaw`adalah metode yang menghendaki siswa belajar melalui kelompok. Metode
ini mendorong kerja sama dalam kelompok.
7. Metode Kegiatan Lapangan
Metode ini
berusaha menelusuri dan menginvestigasi masalah tertentu dilapangan.
8. Metode Ceramah
Metode ini
menghendaki siswa harus mendapat informasi yang sama dalam jumlah yang banyak.
9. Metode Diskusi Kelompok
Metode yang
menghendaki agar siswa dan guru serta siswa dengan siswa lainnya terjadi
interaksi dan saling tukar pengalaman dan informasi dalam memecahkan masalah.
10. Metode Pembicara Tamu
Metode ini
menghendaki untuk mendapatkan informasi lain di luar konteks yang telah
disiapkan guru. Pembicara tamu biasanya sudah siap dengan berbagai pengalaman
yang pernah dia peroleh.
11. Metode Tulis Berantai
Metode ini
ditujukan untuk mendapatkan informasi yang terstruktur dari sumber yang
berbeda.
12. Metode Debat
Metode ini
dirancang untuk memecahkan masalah dari sudut pandang yang berbeda, biasanya
menghadirkan beberapa ahli.
13. Metode Bermain Peran
Metode ini
sengaja dirancang untuk memecahkan masalah yang diawali kasus, lalu ada yang
berperan sesuai kasus untuk menyelesaikan masalah tersebut.
14. Metode Simulasi
Metode ini untuk
bertindak atau mencoba suatu kondisi yang sebenarnya akan terjadi atau
dilakukan.
15. Metode Tugas Proyek
Ini digunakan
untuk mengetahui suatu kondisi tertentu dan langsung terjun ke lapangan.
16. Metode Presentasi
Ini menjadikan
siswa berusaha memberikan gambaran umum tentang sesuatu yang mereka telah
bahas.
17. Metode Penilaian Sejawat
Metode ini
merupakan kegiatan untuk saling memberikan penghargaan dan masukan atas hasil
karya teman sendiri.
18. Metode Bola Salju
Ini memberikan
kesempatan individu untuk berpendapat, kemudian dipadukan secara berpasangan,
kelompok, dan mendapatkan pandangan dari seluruh siswa.
19. Metode Kunjung Karya
Metode ini
mendorong siswa mengetahui apa yang telah dikerjakan temannya.
b) Beberapa model pembelajaran inovatif dan
pendekatannya, yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas,
yaitu:
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Model
pembelajaran kooperatif dapat digunakan untuk mengerjakan materi yang kompleks
dan dapat membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi
sosial dan hubungan antara manusia. STAD terdiri dari lima komponen utama,
yaitu presentasi kelas, kerja tim, kuis, skor perbaikan individu, dan
penghargaan tim. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD membutuhkan persiapan
mantap, yakni:
a. Perangkat pembelajaran
b. Membentuk kelompok kooperatif
c. Menentukan skor awal
d. Pengaturan tempat duduk
e. Kerja kelompok.
2. Model Pembelajaran Strategi KWL
KWL merupakan
kepanjangan dari know yang berarti
mengetahui, want yang berarti ingin,
dan learn yang berarti belajar. Jadi,
strategi KWL merupakan suatu strategi yang dapat membuat anak berpikir tentang
apa yang diketahui tentang suatu topik.
3. Model Pembelajaran Group Investigation
Model ini
merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit
untuk diterapkan. Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih
rumit daripada pendekatan yang berpusat pada guru. Pendekatan ini juga
mengajarkan siswa ketrampilan komunikasi dan proses kelompok yang benar.
4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw
Model ini salah
satu pendekatan dalam pembelajaran kooperatif di mana dalam penerapannya siswa
dibentuk dalam kelompok-kelompok, tiap kelompok terdiri atas tim ahli sesuai
dengan pertanyaan yang disiapkan guru maksimal lima pertanyaan sesuai dengan
jumlah tim ahli.
5. Strategi Pembelajaran Langsung
Pembelajaran ini
dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan, da kerja kelompok. Ini
digunakan untuk menyampaikan pelajaran
yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa.
6. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Pembelajaran
denngan model seperti ini, peserta didik dilatih berpikir tingkat tinggi dan
mengembangkan kepribadian lewat masalah dalam kehidupan sehari-hari.
7. Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview,Question, Read, Reflect, Recite,
review)
Strategi ini
merupakan salah satu badian elabrasi. Elaborasi adalah proses penambahan
penilaian, sehingga informasi baru akan lebih bermakna. Strategi ini digunakan
untuk membantu siswa mengingat apa yang dibaca.
8. Model Pembelajaran Directed Reading Activity
Model ini
dimaksudkan agar siswa mempunyai tujuan membaca yang jelas, dengan
menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipelajari siswa sebelumnya,
untuk membangun pemahamannya.
9. Model Pembelajaran Cooperatif Integratedreading and Composition
Model ini
dikembangkan untuk meningkatkan kesempatan siswauntuk membaca dengan keras dan
menerima umpan balik dari kegiatan
membacamereka, dengan membuat para siswa membaca untuk teman ssatu
timnya denggan melatih mereka mengenai salling merespons kegiatan membaca
mereka.
10. Model Pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
SQ3R ini
membentuk kebasaan siswa berkonsentrasi dalam membaca, melatih kemampuan
membaca cepat, melatih daya peramalan berkenaan dengan isi bacaan dan
mengembangkan kemampuan membaca kritis.
c) Dalam pembelajaran kreatif, disini guru
dituntut harus sekreatif mungkin dalam memberikan pembelajaran kepada peserta
didiknya agar tidak membosankan ,yaitu dengan cara:
1. Seorang guru dapat melakukan kegiatan
berbagai gagasan dan ide serta pengalaman.
2. Guru harus menerapkan sistem yang
bervariasi, seperti halnya meningkatkan budaya untuk membaca, tidak hanya
menghafal terus menerus.
3. Guru dapat mendalami psikologi siswa
agar dapat memahami siswanya.
4. Guru perlu berpikir secara antisipatif dan
proaktif.
5. Wawasan guru tidak hanya terjebak dalam
buku teks semata.
6. Meningkatkan kemampuan berbahasa dalam
bentuk berpidato atau ceramah untukmasyarakat.
7. Menyempatkan diri untuk menulis
artikel-artikel.
d) Usaha pembelajar dalam menciptakan
kondisi yang diharapkan akan efektif apabila:
1. Diketahuisecara cepat factor-faktor yang
dapat menunjang terciptanyya kondisi yang enguntungkan dalam proses
pembelajaran.
2. Masalah-masalah yang diperkirakan dan
biasanya timbuldan dapat merusak iklim pembelajaran.
3. Dikuasaiya berbagaipendekatan dalam
pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalaah mana suatu
pendekatan digunakan.[5]
Terdapat tujuh indikator yang dapat menunjukkan pembelajaran
yang efektif:
1. Pengorganisasian materi yang baik
2. Komunikasi yang efektif
3. Penguasaan dan antusiasme terhadap
materi pelajaran
4. Sikap positif terhadap siswa
5. Pemberian nilai yang adil
6. Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran
7. Hasil belajar siswa yang baik
e) Model Pembelajaran yang Menarik atau
Menyenangkan
Model
pembelajaran yang menarik adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa. Model-model
pembelajaran menarik atau menyenangkan yaitu:
1. Model Role Playing dalam Aktivitas Pembelajaran
Model ini
digunakan apabila pelajaran dimaksudkan untuk menerangkan suatu peristiwa yang
di dalamnya menyangkut orang banyak, melatih anak-anak agar mereka mampu menyelesaikan
masalah-masalah sosial-psikologi, melatih agar anak-anak agar mereka dapat
bergaul dan memberi kemungkinan bagi pemahaman terhadap orang lain beserta
masalahnya.
2. Model Pembelajaran Creative Problem Solving
Model
pembelajaran ini melakukan pemusatan pada pembelajaran dan ketrampilan
pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan.
3. Model Group Investigation
Model ini
memberikan kebebasan kepada pembelajar untuk berpikir secar analitis, kreatif,
reflektif, dan produktif.
Yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran menarik adalah:
1. Memahami sifat yang dimiliki anak
2. Mengenal anak secara perseorangan
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam
pengorganisasian belajar
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah.
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai
lingkungan belajar yang menarik
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk
meningatkan kegiatan belajar
8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif
mental
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Strategi
pembelajaran PAIKEM merupakan suatu srategi yang dapat dilakukan oleh guru
untuk membantu proses belajar mengajar, agar apa yang ingin dicapai dalam
pembelajaran dapat terpenuhi. Adapun PAIKEM sendiri adalah Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menarik atau Menyenangkan. Oleh karena itu
hendaknya guru memilki informasi yang lebih tentang strategi pembelajarn
tersebut, karena untuk mendapatkan hasil
yang baik dalam pembelajaran diperlukan suatu penyampaian yang tidak hanya
sesuai dengan apa yang harus disampaikan tetapi juga metode apa yang kiranya
dapat menunjang pembelajaran dengan baik.
Dalam
makalah ini telah dibahas tentang apa yang dimaksud dengan strategi
pembelajaran PAIKEM, prosedur-prosedur yang dapat dilakukan dalam PAIKEM, dan
model-model dari PAIKEM itu sendiri. Dengan demikian kita sebagai calon
pendidik diharap mampu mendidik peserta didik dengan baik dan dapat menerapkan
strategi pembelajaran PAIKEM ini guna mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam
proses belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyasa,
2009, Kurikulum Yang Disempurnakan, Cet.III,
Remaja Rosdakarya: Bandung
Bandung.Hamzah
B. Uno, Nurdin Muhammad, 2012, Belajar
dengan Pendekatan PAILKEM, Bumi Aksara: Bandung.
Martinis Yamin, 2013, Paradigma Baru Pembelajaran, Anggota
IKAPI: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar